Tinggi Nabi Adam dan Semua Orang yang Masuk Surga adalah 60 Hasta
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Saw bersabda, “Dahulu
Allah mencipta Adam as yang tingginya enam puluh hasta (tangan kalian) kemudian
berfirman ; “pergilah kamu dan berilah salam kepada mereka para malaikat dan
dengarkanlah bagaimana mereka menjawab salam penghormatan kepadamu dan juga
salam penghormatan dari anak keturunanmu”. Maka Adam menyampaikan salam “assalamu
alaikum” (salam sejahtera untuk kalian). Mereka menjawab ; “as salammualaika wa
rahmatullah” (salam sejahtera dan rahmat Allah buat kamu). Mereka menambahkan
kalimat wa rahmatullah”. Nanti setiap orang yang masuk surga bentuknya seperti
Adam as dan manusia terus saja berkurang (tingginya) sampai sekarang”.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. : Nabi Saw bersabda, “rombongan
pertama yang masuk surga, rupa mereka seperti bentuk bulan saat purnama
kemudian diikuti oleh rombongan berikutnya yang rupanya bagaikan
bintang-bintang yang bercahaya di langit. Mereka tidak akan pernah membuang air
besar didalamnya, tidak kencing, tidak meludah dan tidak pula beringus. Sisir mereka
terbuat dari emas, keringat mereka seharum minyak misik dan tempat perapian
mereka terbuat dari kayu cendana yang sedemikian wangi. Istri-istri mereka
adalah bidadari yang dicipta secara bersamaan, bentuk (tingginya) seperti kakek
moyang mereka Adam as, yang tingginya enam puluh hasta yang menjulang ke
langit.”
Mukjizat Nabi Saw Memberi Makan 130 Orang Dengan Seekor Biri-biri
Diriwayatkan dari Abdur Rahman bin Abu Bakar : kami, seratus
tiga puluh orang, bersama Nabi Saw yang bertanya apakah kami masing-masing
memiliki makanan. Ada seorang lelaki yang memiliki tepung gandum yang dicampur
air untuk membuat adonan (roti). Kemudian seorang lelaki musrik bertubuh
jangkung dating menggiring biri-birinya. Nabi Saw bertanya kepadanya, “maukah
kamu jual biri-birimu kepada kami atau memberikannya sebagai hadiah?” ia
berkata, “akan ku jual kepadamu”. Nabi Saw membeli seekor biri-biri dan
menyembelihnya,
Diriwayatkan dari (Abdullah bin Umar r.a.) : Rasulullah Saw pernah bersabda, “seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menindasnya, dan tidak menyerahkannya (ke tangan penindas). siapapun yang mencukupi kebutuhan saudaranya (sesama muslim), Allah akan mencukupkan kebutuhannya; siapapun yang membantu kesulitan seorang muslim, Allah akan membantu kesulitannya pada hari kiamat; dan siapa yang menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat."
Menolong Penindas
Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. : Rasulullah Saw pernah bersabda, “tolonglah saudaramu, apakah ia seorang penindas atau tertindas", orang-orang bertanya, "ya Rasulullah ! telah menjadi kewajiban kami menolong yang tertindas, tetapi bagaimana mungkin kami menolong penindas?" Nabi Saw bersabda, "(tolong dia) dengan mencegahnya menindas orang lain".
Laknat Allah untuk Orang Zalim
Diriwayatkan dari Ibn Umar r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Allah akan mendekatkan orang beriman kepada-Nya dan akan menaungi dengan naungan-Nya. lalu Dia bertanya kepadanya, 'kamu pernah berbuat dosa ini dan ini?' ia akan berkata, 'benar Tuhanku'. Allah akan terus bertanya kepadanya hingga ia mengakui semua dosa yang pernah diperbuatnya dan berpikir bahwa dirinya akan binasa. Allah akan berkata, 'Aku telah menaungi (menyembunyikan) dosa-dosamu di dunia, dan sekarang Aku akan memberi ampunan'. kemudian kepadanya diberikan buku catatan perbuatan (amal) baiknya. sedangkan orang-orang kafir dan munafik (dosa-dosa mereka akan dibicarakan terbuka), dan para saksi akan berkata, 'inilah orang-orang yang berdusta dengan menentang Tuhan mereka'. ingatlah, laknat Allah menimpa orang-orang zalim (Qs. Hud:18)'" lalu memerintahkan membakar hati dan ususnya. Demi Allah, Nabi Saw memberikannya kepada seratus tig puluh orang (dari biri-biri yang disembelih itu); Nabi Saw member semua orang yang hadir pada waktu itu dan menyimpan bagian orang yang tidak hadir disana. Kemudian Nabi Saw menyimpan daging bir i- biri itu didalam dua baskom besar dan mereka semua makan hingga kenyang, dan bahkan setelah itu masih banyak daging tersisa di dalam baskom. Kemudian kami membawanya di atas unta itu, atau seperti yang ia katakan.
Tentang Penindas / Zalim
Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnyaDiriwayatkan dari (Abdullah bin Umar r.a.) : Rasulullah Saw pernah bersabda, “seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menindasnya, dan tidak menyerahkannya (ke tangan penindas). siapapun yang mencukupi kebutuhan saudaranya (sesama muslim), Allah akan mencukupkan kebutuhannya; siapapun yang membantu kesulitan seorang muslim, Allah akan membantu kesulitannya pada hari kiamat; dan siapa yang menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat."
Menolong Penindas
Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. : Rasulullah Saw pernah bersabda, “tolonglah saudaramu, apakah ia seorang penindas atau tertindas", orang-orang bertanya, "ya Rasulullah ! telah menjadi kewajiban kami menolong yang tertindas, tetapi bagaimana mungkin kami menolong penindas?" Nabi Saw bersabda, "(tolong dia) dengan mencegahnya menindas orang lain".
Laknat Allah untuk Orang Zalim
Diriwayatkan dari Ibn Umar r.a. : aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Allah akan mendekatkan orang beriman kepada-Nya dan akan menaungi dengan naungan-Nya. lalu Dia bertanya kepadanya, 'kamu pernah berbuat dosa ini dan ini?' ia akan berkata, 'benar Tuhanku'. Allah akan terus bertanya kepadanya hingga ia mengakui semua dosa yang pernah diperbuatnya dan berpikir bahwa dirinya akan binasa. Allah akan berkata, 'Aku telah menaungi (menyembunyikan) dosa-dosamu di dunia, dan sekarang Aku akan memberi ampunan'. kemudian kepadanya diberikan buku catatan perbuatan (amal) baiknya. sedangkan orang-orang kafir dan munafik (dosa-dosa mereka akan dibicarakan terbuka), dan para saksi akan berkata, 'inilah orang-orang yang berdusta dengan menentang Tuhan mereka'. ingatlah, laknat Allah menimpa orang-orang zalim (Qs. Hud:18)'" lalu memerintahkan membakar hati dan ususnya. Demi Allah, Nabi Saw memberikannya kepada seratus tig puluh orang (dari biri-biri yang disembelih itu); Nabi Saw member semua orang yang hadir pada waktu itu dan menyimpan bagian orang yang tidak hadir disana. Kemudian Nabi Saw menyimpan daging bir i- biri itu didalam dua baskom besar dan mereka semua makan hingga kenyang, dan bahkan setelah itu masih banyak daging tersisa di dalam baskom. Kemudian kami membawanya di atas unta itu, atau seperti yang ia katakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar