Kamis, 02 April 2015

& Manusia Harimau

Genre Drama
Legenda
Laga
Format Sinetron
Pembuat SinemArt
Penulis Imam Tantowi
Sutradara Karsono Hadi
Pemeran Samuel Zylgwyn
Ochi Rosdiana
Syahnaz Sadiqah
Ranty Maria
Ammar Zoni
Adjie Pangestu
Boy Hamzah
Willy Dozan
Cut Meyriska
Juan Christian
Leon Dozan
Meriam Bellina
Sigit Hardadi
Samuel Rizal
Komposer lagu tema Purwacaraka
Lagu pembuka Rasa Ini Indah - Utopia
Lagu penutup Rasa Ini Indah - Utopia
Komposer Tommy Utopia
Syahdan
Arie SW
Negara  Indonesia
Bahasa Indonesia
Jumlah episode 165 (13 Maret 2015)
Produksi
Produser eksekutif Elly Yanti Noor
Produser Leo Sutanto
Penyunting Heru Hendriyarto
Lokasi Jakarta
Bengkulu
Durasi ±120 menit
Rumah produksi SinemArt Production
Siaran
Saluran asli RCTI
Format gambar (SDTV) (480i)
Format audio Stereo
Dolby Digital 5.1
Siaran perdana 8 November 2014
Add caption

Perbedaan dengan versi novel dan film

Berikut ini beberapa perbedaannya dengan novel Tujuh Manusia Harimau dan film 7 Manusia Harimau:



  • Latar yang digunakan dalam cerita sinetron ini adalah Bengkulu.

  • Ada beberapa tokoh utama yang namanya diubah untuk penyesuaian yang bertujuan untuk unsur estetika, misalnya Harwati diganti dengan Karina, Lading Ganda diubah menjadi Rajo Langit, dan beberapa penamaan tokoh lainnya.

  • Istilah dan bahasa yang digunakan di sinetron diselipkan kosakata dan dialek dari bahasa daerah yang lazim digunakan di daerah-daerah Bengkulu seperti yang biasa digunakan penutur bahasa Melayu Tengah dan bahasa Rejang.

  • Inyik dijadikan istilah untuk menyebutkan harimau jadi-jadian. Istilah ini tidak ditemukan pada versi novel dan film.

  • Kitab Tujuh menggunakan aksara Kaganga yang merupakan aksara khas suku Rejang.

  • Kisah dalam versi sinetron memiliki kesamaan dengan legenda tentang suku Rejang yang memang dilegendakan bahwa leluhurnya adalah kaum harimau jadi-jadian. Kisah yang disuguhkan juga memiliki kesamaan dengan sejarah konflik suku Rejang dengan suku-suku bangsa terdekat lainnya. Legenda ini masih dipercaya dan nyata sesuai dengan sejarah yang ada di kalangan suku Rejang dan suku Serawai.

7 Manusia Harimau (sinetron)

7 Manusia Harimau adalah sinetron produksi SinemArt yang ditayangkan RCTI. Sinetron ini diangkat dari serial novel Tujuh Manusia Harimau karya Motinggo Boesje. Pada tahun 1986, jilid pertama dari novel tersebut telah diadaptasi menjadi film 7 Manusia Harimau.
Sinetron ini ditayangkan RCTI setiap hari pukul 20:15 - 22:00 WIB

Sinopsis 


Gumara adalah seorang guru yang minta ke dinas untuk dipindahkan ke sebuah desa di Bengkulu. Saat di Kecamatan Kayu Lima, ia merasakan udara dan alam yang cocok dengan habitatnya. Menurut neneknya, itu adalah tempat lahir ayahnya yang bernama Peto Alam. Dikarenakan terancam, ibu beserta neneknya membawanya lari dari Desa Kumayan yang merupakan sebuah desa di Kecamatan Kayu Lima yang selalu diliputi kabut, kabut pegunungan yang sekaligus kabut misteri yang sulit diterima logika. Penduduk desa tetangga Kumayan memberi julukan yang sangat menyeramkan bagi desa itu, yaitu "gudang ilmu hitam". Di sana bersemayam para manusia yang memiliki ilmu harimau yang sebenarnya untuk menjaga kebun kopi mereka yang luas dari gangguan pencuri yang takut kalau melihat harimau. Ayah dan ibunya adalah keturunan ketiga manusia harimau, dan ia merupakan keturunan keempat. Ia menganggap itu hanyalah mitos belaka.
Sesampai bus yang mengantarnya, lingkungan sekitar sudah sepi. Di saat sedang berjalan-jalan, ia ditemui Yunus yang mengendarai sepeda motor. Yunus merupakan pesuruh sekolah tempatnya akan bertugas, dan mengantarnya ke rumah dinas. Belum lama sesampainya di rumah dinasnya, ia menanyakan rumah Lebai Karat kepada Yunus. Dari pesuruh sekolah itu, ia mendapatkan informasi tentang Desa Kumayan. Pada saat itu, seseorang menguping dari balik jendela rumah.
Tidak terlalu lama setelah Yunus pergi, tiba-tiba ia mendengar suara harimau dan melihat seekor harimau yang besar menyelinap masuk ke dalam semak-semak di samping rumah dinasnya. Kejadian itu membuatnya penasaran, diambilnya senter dan ia keluar rumah. Beberapa cobaan ia temui dalam perjalanan, dari seorang gadis yang meminta pertolongan, hingga pertemuannya dengan Humbalang yang juga ternyata keturunan manusia harimau. Ternyata Lebai Karat tidak menyukai kehadiran dirinya, bahkan sempat akan menyerangnya. Untungnya anak gadis Lebai Karat yang bernama Karina langsung mengingatkan Lebai Karat. Gumara Peto Alam langsung pulang dengan perasaan kaget dan sedikit takut.
Banyak hal-hal baru yang Gumara temui di lingkungan barunya, mulai dari gangguan di rumahnya, bahkan ia pun sempat harus masuk penjara karena dituduh membunuh, kena teluh, sampai menjadi perhatian para keturunan manusia harimau lainnya seperti Lebai Karat, Putih Kelabu, Rajo Langit, dan Humbalang. Mereka mulai mencurigai bahwa Gumara adalah manusia harimau ketujuh yang selama ini mereka tunggu untuk menyempurnakan kelompok mereka. Gerak-gerik Gumara sangat diperhatikan, karena jika ia menolak kelompok tersebut maka nyawanya bisa terancam. Tidak hanya itu, Gumara juga harus dihadapkan kepada dua gadis cantik, Karina dan Pitaloka. Mereka keturunan manusia harimau, maka keduanya memiliki kesaktian dan pintar. Mereka berdua juga bersekolah di tempat Gumara mengajar.
Gumara terlibat lebih dalam di lingkungan Kumayan. Awalnya ia hanya ingin menjadi guru yang mengajar fisika dan matematika serta mengenal sejarah hidup silsilah keluarganya, tetapi ternyata kehadirannya di Desa Kumayan menimbulkan kemelut yang berkelanjutan.

Daftar pemeran 


Pemeran

Peran

Samuel Zylgwyn

Gumara Peto Alam

Ochi Rosdiana

Pitaloka

Anthony Xie

Dasa Laksana (Pemburu Hewan Liar)

Syahnaz Sadiqah

Karina

Boy Hamzah

Humbalang

Ammar Zoni

Rajo Langit

Adjie Pangestu

Lebai Karat

Willy Dozan

Harimau Tunggal/Ki Tunggal

Samuel Rizal

Erik Laksana

Sigit Hardadi

Putih Kelabu / Atuk Abu

Juan Christian

Limbubu

Cut Meyriska

Putri Semindang Rindu

Amoroso Katamsi

Jamhur (kepala sekolah)

Ranty Maria

Ratna

Leon Dozan

Arsya

Ichal Muhammad

Rifai Paliki

Alifian Putra

Medi

Aura Nabilla Izzathi

Farah

Wina Zulfiana

Puyang Tunggal

Shaheila Gianetti

Lolita

Meriam Bellina

Ratu Hangcinda

Aldisar Syafar

Yunus

Ratu Dewi Imasy

Ratih

Connie Sutedja

Neneknya Gumara

Chandra Sundawa

Badrul

Krisna Murti

Pak Jhoni

Wike Afiyanti

Tudung Merah

Mayang Wulandari

Pinna

Maria Lynch

Nina

Vera Detty

Ibunya Medi

Joseph Hungan

Ki Rotan

Dhany Ardan

Panglima Artaya

Riyanto RA

Rahman

Sylvia Pudjoningsih

Puspa

Maria Glennon

Puyang Maut

Pepi Febiyanti

Tebat Hijau

Carissa Elfarizi

Tia (Ibunya Cempaka)

Vivian Alamsyah

Ratu Saga

Obar Sobari

Zahyadi

Dewi Natalia

Melly

Ryan Septiandy Ismail

Resta

Faza Nadhirah

Cempaka

Habibi

Jelatang

Devi Lanni


Barry Prabu

Pungka      


  






















































































  




 


Selasa, 11 November 2014

7 Manusia Harimau


7 Manusia Harimau adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1986 yang disutradarai oleh Imam Tantowi. Para pemerannya antara lain Ray Sahetapy dan El Manik
 dan sekarang di tayangkan kembali 7 Manusia Harimau  dengan cerita yang sama sinetron produksi SinemArt yang ditayangkan RCTI. Sinetron ini diangkat dari novel legenda berjudul yang sama karya Motinggo Boesje. Pada tahun 1986, 

Sebuah film horor yang berdasarkan sebuah kepercayaan mistik. Gumara  datang ke desa Kumayan untuk menjadi guru, di samping mencari ayah kandungnya. Sejak kedatangannya di hari pertama, ia sudah menghadapi hal-hal aneh. Bahkan kunjungannya ke Lebai Karat (membuat Gumara menghadapi harimau jadian. Kemudian datanglah Harwati , putri Lebai Karat sempat melerai. Tanpa disadari, Gumara memiliki keampuhan sama. Harwati jatuh cinta pada Gumara. Begitu juga muridnya yang terpandai, Pitaloka 
Kemudian diketahui bahwa Gumara adalah anak haram Lebai Karat. Gumara ingin memutus keampuhan harimau jadian. Enam harimau jadian lainnya tersinggung. Lima dari harimau jadian tersebut kemudian menyerang Gumara yang dibela ayahnya, Lebai Karat   Pak Abu, Rajo Langit, dan Humbalang. Mereka mulai mencurigai bahwa Gumara adalah harimau ketujuh yang selama ini mereka tunggu untuk menyempurnakan kelompok mereka. Gerak-gerik Gumara sangat diperhatikan, karena jika ia menolak kelompok tersebut maka nyawanya bisa terancam. Tidak hanya itu, Gumara juga harus dihadapkan kepada dua gadis cantik, Karina anak gadis Lebai Karat, dan Pitaloka anaknya Pak Abu yang sama-sama menaruh hati kepadanya. Karena keturunan harimau, maka keduanya memiliki kesaktian dan pintar. Keduanya bersekolah di tempat Gumara mengajar. Gumara terlibat lebih dalam di lingkungan Kumayan. Walaupun awalnya ia hanya ingin menjadi guru yang mengajar fisika dan matematika serta men

Pemeran Peran
Ray Sahetapy Gumara
El Manik Lebai Karat
Anneke Putri Untung Harwati
Shinta Kartika Dewi Pitaloka
pada tahun  1980an 

  pada tahuns ekarang 2014 

 

Sabtu, 20 September 2014

Cowok ku Super Boy Penganti GGS


     Hai Sobat apakah  berita ini benar bahwa  Sebentar lagi sintenron yang di bintangi Kiri Harun (GGS) akan di gantikan dengan Sinetron cowok ku suber Boy. Tapi kalau dilihat dari cuplikkan iklannya sih hamir sama merebutkan satu wanita.Akan tetapi belum pasti ceritanya sama dengan GGS apakah sinetron ini pengganti GGS atau bukan,

 NAH untuk lebih jelasnya kita tunggu saja beberapa hari kedepan  dan singkat ceritanya seorang anak yang di temukan oleh seorang suami istri setelah letusan hujan meteor.hanya itu yang saya tahu  dan utuk lebih jelasnya kita tunggu saja hanya di sctv satu untuk semua  yang di bintangi oleh  Ciccio Manassero, Belinda dan Christ Laurent. 

  • Ciccio Manassero berperan sebagai Elang
  • Belinda berperan sebagai Luna
  • Christ Laurent berperan sebagai Bima
  • Angel Karamoy
  • Mike Lewis 

 nah itu yang say bisa ceritakan terima kasih

Kamis, 18 September 2014

GGS dan Manusia Harimau part 2


   Dari yang di ceritakan sebelum kedua flim ini memeng ada kesamaan dan perbedaannya.Dari segi cerita judul juga berbeda mau di katakan sama.Ganteng Ganteng  Serigala  itu mengambil cerita barat kebarattan lihat di episode sebelumnya menggunakan baju kopeni belanda atau ingris.sedangkan di Manusia Harimau cerita asli indonesia yang ada di makasar ata jawa barat cerita seorang pemuda yang di warisi oleh mendiang ayah kekuatan utuk berubah Menjadi manusia harimau.atau mungkin manusia harimau ini keturun maung dodas  siluman yang menikah dengan manusia maka jadilah manusaia harimau 
  nah itu yang saya dapat samapaikan kalau ada salah kesalahan di mohon di maafkan  nanti aku akan tulis kelebihan kekurangan dari kedua flim ini  mohon di tunggu

Minggu, 14 September 2014

Manusia Harimau di MNCTV Bikin Penasaran, Bisakah Menyaingi Senitron GGS?

Manusia Harimau adalah sebuah seri sinetron terbaru yang tayang di MNCTV, dengan tema fantasi romantis ala film Twilight. Sebagai pendatang baru dengan tema yang cukup familiar untuk pemirsa–sebelumnya sudah ada GGS di SCTV– tentu perjuangan Manusia Harimau harus lebih keras lagi dalam hal merebut rating. Apalagi jam tayang sinetron ini pas bersamaan dengan GGS serta CHSI yang dimulai pukul 19.00-20.00 WIB.
Manusia Harimau di MNCTV Bikin Penasaran, Bisakah Menyaingi Senitron GGS? Untuk itu sinetron produksi MD Entertainment ini tak mau kalah dengan memasang artis yang juga telah dikenal oleh masyarakat seperti Randy Pangalila, Vebby Palwinta, Kevin Kambey, Sarah Watson, Vita Mariana juga Shandy Sharief.
Walau bertema hampir sama, namun Manusia Harimau mencoba menawarkan efek khusus serta jalan cerita yang lebih baik. Disutradarai oleh Bambang Irawan serta Aviv Elham sebagai penulis skenarionya, sinetron ini memang layak Anda simak sebagai alternatif hiburan saat beristirahat usai aktifitas.
Kisahnya berawal dari Randy Pangalila yang memerankan Arga, berulang tahun ke 17. Murid SMA itu secara tiba-tiba merasakan keanehan dalam dirinya. Beberapa bagian tubuh pemuda itu seperti bertransformasi menjadi harimau, binatang buas yang menakutkan.
Dirinya ketakutan menghadapi kenyataan bahwa ia dikutuk menjadi manusia harimau, padahal saat itu ia sedang menyukai seorang gadis di SMA yang sama bernama Citra.
Arga pun akhirnya menyadari bahwa perubahan tersebut terjadi jika ia marah. Bembi, sahabatnya yang akhirnya menyadari keanehan Arga serta berusaha untuk membuat Arga tak marah.
Nah, yang membuat sinetron ini seru adalah bahwa perubahan menjadi manusia harimau tak hanya dialami oleh Arga saja, melainkan juga oleh seorang pemuda lain bernama Siswono. Lucunya, Siswono ini pun ternyata menyukai Citra.
Sudah bisa menebak jalan ceritanya? Iya, mereka berdua, Arga dan Siswono beberapa kali akhirnya dilanda konflik dan bertarung dalam bentuk Manusia Harimau. Jadi bisakah sinetron ini menjadi rival dari GGS? Kita lihat saja nanti.

GGS DAN MANUSIA HARIMAU

WAh .......?
  Udah enggak kawan tertanya GGS uadah ada saingannya .yaitu MANUSIA HARIMAU dan dari segi ceritanya hampir sama tapi ada beberapa yang beda menurut ku.ketika menjadi vampire atau serigala mereka harus di gigit dulu.Dan sedangkan di MANUSIA HARIMAU.mereka tidak melalui gigitan melain ketika mereka berusia 17 Tahun.dan yang saya heran lagi kenapa pada bulan purnama kekuatan manusia harmau  atau singa meningkat sama seperti manusia serigala di GGS .

  Dan persamaan yang sama sama permusuhan antara dua suku atau ras di GGS permusuhan bangsa serigala dan vampire untuk menlamatkan darah suci.sedangkan di MAUSIA HARIMAU.Permusuhan Bangsa harimau dan Singa untuk menyelamtkan keturun harimau karena sesama keturunan harimau tidak boleh  menikah maka akan terjadi kematian 

 Akan tetapi dari segi ceritanya apakah manusia harimau akan mampu bersaing dengan ggs (GANTENG GANTENSERIGALA) akankah sebaliknya, 
  Dan hanya itu saja yang tahu dan yang tulis  untuk lebih jelasnya tonton aja yah

Selasa, 09 September 2014

MANUSIA hARIMAU

Arga (Randy Pangalila) adalah cowok culun yang merupakan siswa SMA Bunga bangsa. Suatu hari setelah ulang tahunnya yang ke 17, ia mendapatkan fenomena yang menakjubkan. Mendadak tubuhnya berubah menjadi cowok macho, jago basket dan lebih menakjubkan lagi, ia berubah menjadi manusia harimau. Arga kini punya kekuatan yang luar biasa karena ia adalah manusia harimau. Awalnya Arga tidak memercayai perubahannya sebagai manusia harimau ini, tapi Bembi (Ryan Wijaya), sahabat karibnya yang culun tapi pintar, selalu mencari informasi di Google untuk mendapatkan informasi tentang keanehan yang dialaminya, hingga Bembi meyakini Arga adalah manusia keturunan harimau.
Arga sering terganggu dengan kehebatan yang ia miliki, karena Arga ketika dalam emosi tertentu sering berubah menjadi manusia harimau, dan nafsu untuk membunuh itu selalu muncul. Seringkali perubahan Arga yang tidak terkontrol ini membuat Arga menjadi kacau, tapi Bembi tidak tinggal diam. Bembi terus mencari informasi dengan di Google untuk mencari cara bagaimana mengendalikan emosi manusia harimau. Ahirnya, Bembi menemukan caranya, yakni dengan mengingat orang yang dicintainya, maka Arga akan bisa mengalihkan emosi manusia harimau. Cara ini cukup membantu Arga lebih tenang. Arga selalu mengingat Citra (Vebby Palwinta) jika emosi tertentu itu muncul dan dirinya akan berubah menjadi manusia harimau.
Arga dan Bembi sangat terkejut mengetahui ternyata Bara (Kevin Kambey), Reno (Elscant), dan Bombom (Indra Kharisma) adalah manusia keturunan singa. Mereka ternyata membawa dendam masa lalu, untuk memusnahkan manusia harimau. Lambat laun, Arga dan Citra semakin dekat. Mereka pun merasakan getaran dalam hatinya untuk saling mencintai. Siswono (Shandy Syarief) mengetahui hal ini, dan juga meyakini Arga adalah manusia harimau. Seketika Siswono ingin memusnahkan Arga, karena Siswono tidak ingin Citra meninggal karena cintanya. Sebab, sesama keturunan manusia harimau tidak boleh saling menikah. Siswono takut jika ia tidak segera memisahkan Citra dan Arga, maka suatu saat nanti mereka akan menikah. Kemudian kematianlah yang akan menjadi kutukannya 

Kamis, 24 Juli 2014

Gundala (pahlawan super indonesia)Gundala adalah tokoh komik ciptaan Hasmi yang muncul pertama kali dalam komik Gundala Putra Petir pada tahun 1969. Genre komik adalah Fantasi. Jelas tampak pengaruh komik pahlawan super Amerika pada desain karakter maupun jenis kekuatannya, meskipun alur ceritanya bergaya Indonesia. Lokasi cerita sering digambarkan di kota Yogyakarta meskipun dalam filmnya pada tahun 1982 diceritakan berada di Jakarta. Gundala termasuk karakter komik yang cukup populer di Indonesia selain Si Buta dari Gua Hantu, Panji Tengkorak, dan Godam.

Gundala adalah tokoh komik ciptaan Hasmi yang muncul pertama kali dalam komik Gundala Putra Petir pada tahun 1969. Genre komik adalah Fantasi. Jelas tampak pengaruh komik pahlawan super Amerika pada desain karakter maupun jenis kekuatannya, meskipun alur ceritanya bergaya Indonesia. Lokasi cerita sering digambarkan di kota Yogyakarta meskipun dalam filmnya pada tahun 1982 diceritakan berada di Jakarta. Gundala termasuk karakter komik yang cukup populer di Indonesia selain Si Buta dari Gua Hantu, Panji Tengkorak, dan Godam.

Latar belakang

 Gundala diciptakan Hasmi menyusul populernya cerita pahlawan super di dunia komik pada tahun 1960-an. Ide kekuatan Gundala yang berupa petir menurut Hasmi didapat dari tokoh legenda Jawa Ki Ageng Sela yang diceritakan bisa menangkap petir. Sementara bentuk fisik Gundala sendiri mendapat inspirasi dari bentuk karakter The Flash ciptaan Gardner Fox dari DC Comics 


Asal-usul 

Seorang peneliti jenius bernama Sancaka menemukan serum anti petir. Tenggelam dalam ambisinya sebagai seorang ilmuwan, dia melupakan hari ulang tahun Minarti, kekasihnya, yang berakibat putusnya hubungan mereka. Sancaka yang patah hati berlari dengan hati galau di tengah hujan deras. Tiba-tiba sebuah petir menyambarnya. Dalam keadaan koma ia ditarik oleh suatu kekuatan dari planet lain dan diangkat anak oleh raja Kerajaan Petir yang bergelar Kaisar Kronz, sekaligus diberkati kemampuan super yaitu bisa memancarkan geledek dari telapak tangannya.[2] Raja Taifun dari kerajaan Bayu memberinya kekuatan lari secepat angin.[3]
Sejak itulah, pada waktu-waktu tertentu, ia tampil sebagai jagoan penumpas kejahatan berpakaian hitam ketat dengan sepatu dan cawat berwarna merah. Wajahnya tertutup topeng, hanya tampak mata dan mulutnya, di sisi topengnya terdapat hiasan seperti sayap burung. Ia adalah kawan mereka yang lemah dan musuh bagi para pencoleng.

Riwayat

GhazulGundala bertemu untuk kali pertama dengan musuh bebuyutannya, Ghazul, dalam "Dokumen Candi Hantu" (1969).

PT Dirgantara Indonesia Dan Sejarah Industri Penerbangan Di Indonesia





PT Dirgantara Indonesia
Evolusi Dan Sejarah Industri Penerbangan Indonesia (PT Dirgantara Indonesia)

Pesawat merupakan sarana transportasi yang memiliki arti penting bagi pembangunan ekonomi dan pertahanan, mengingat bahwa Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan dengan kondisi geografis yang sulit untuk diakses tanpa sarana transportasi yang memadai. Dari kondisi tersebut muncul pemikiran bahwa sebagai sebuah negara kepulauan Indonesia berada dalam posisi untuk memiliki industri maritim dan penerbangan. Hal ini yang mendorong lahirnya industri pesawat terbang di Indonesia.

Industri penerbangan Indonesia sebelum masa kemerdekaan

Gatotkaca adalah tokoh yang sangat legendaris dalam dunia pewayangan. Konon Gatotkaca adalah tokoh yang asli diciptakan oleh dunia pewayangan Indonesia yang dalam cerita Mahabrata sebenarnya tidak ada. Kepopuleran tokoh Gatotkaca sudah cukup menggambarkan bahwa sudah sejak lama orang Indonesia ingin memiliki kemampuan untuk terbang. Maka tidak heran jika kemudian industri penerbangan di Indonesia sudah tumbuh jauh sebelum masa kemerdekaan.

Pada masa kolonial Belanda, penguasa waktu itu tidak memiliki program perancangan pesawat terbang. Mereka hanya melakukan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pembuatan lisensi serta evaluasi teknis dan keselamatan untuk semua pesawat terbang yang beroperasi di wilayah Indonesia.

Pada tahun 1914, di Surabaya didirikan lembaga penguji penerbangan yang bertugas dalam pengkajian kinerja pesawat untuk pengoperasian di daerah tropis. Lalu pada tahun 1930 dibentuk seksi produksi pesawat terbang yang menghasilkan pesawat Canadian Avro-AL, sebuah pesawat yang bodinya terbuat dari kayu lokal. Untuk selanjutnya fasilitas produksi seksi ini dipindahkan ke Lapangan Udara Andir (sekarang Bandara Husein Sastranegara). Pada periode tersebut penerbangan cukup banyak diminati dengan adanya beberapa pesawat yang dibuat oleh perorangan.

Pada tahun 1937, atas permintaan seorang pengusaha lokal, beberapa pemuda Indonesia yang dipimpin oleh Tossin membuat pesawat terbang di sebuah bengkel yang terletak di Jl. Pasirkaliki, Bandung. Mereka menamai pesawat buatanya dengan nama PK. KKH. Pesawat ini pernah mengejutkan dunia penerbangan karena telah menunjukkan kemampuannya untuk terbang ke Belanda dan daratan Chine vice versa. Sebelumnya, sekitar tahun 1922, Indonesia bahkan telah terlibat dalam modifikasi pesawat di sebuah rumah pribadi di Jl. Cikapundung, Bandung.

Pada tahun 1938, atas permintaan LW. Walraven dan MV. Patist, pesawat PK. KKH didesain ulang menjadi pesawat yang lebih kecil dan diproduksi di sebuah bengkel yang berlokasi di Jl. Kebon Kawung, Bandung.


Setelah kemerdekaan Indonesia


N-250
Setelah Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tahun 1945, kesempatan bagi Indonesia untuk mewujudkan impian memproduksi pesawat buatan sendiri segera terbuka luas. Sejak saat itu orang Indonesia mulai sangat menyadari bahwa sebagai sebuah negara kepulauan Indonesia selalu akan membutuhkan sarana transportasi udara untuk kelancaran roda pembangunan, pemerintahan, ekonomi dan pertahanan nasional.

Pada tahun 1946, Biro Perencanaan & Konstruksi didirikan oleh TRI-Udara Angkatan Udara Indonesua (sekarang TNI-AU). Lalu dengan disponsori oleh Wiweko Supono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan Sumarsono, sebuah lokakarya khusus didirikan di Magetan, dekat Madiun, Jawa Timur. Dari bahan sederhana berupa sejumlah Zogling, mereka membuat pesawat ringan NWG-1 (pesawat layang). Pembuatan pesawat ini juga melibatkan Tossin yang dibantu oleh Ahmad dan kawan-kawan. Enam unit pesawat jenis itu telah dibuat dan digunakan untuk mengembangkan kepentingan penerbangan Indonesia dan pada saat yang sama memperkenalkan dunia penerbangan untuk calon pilot yang dipersiapkan untuk mengikuti pelatihan penerbangan di India.

Kemudian pada 1948 mereka berhasil membuat mesin pesawat pertama, yang merupakan modifikasi dari mesin Harley Davidson, WEL-X. Mesin ini dirancang oleh Wiweko Supono dan pesawat buatan mereka selanjutnya dikenal dengan nama RI-X. Pada era ini ditandai dengan munculnya sejumlah klub Aeromodelling. Tapi mereka terpaksa menghentikan kegiatan ini dikarenakan timbulnya pemberontakan komunis di Madiun dan agresi Belanda.

Pada periode ini kegiatan penerbangan di Indonesia lebih ditekankan sebagai bagian dari revolusi fisik untuk pertahanan negara. Pada masa ini juga lahir pesawat-pesawat yang dimodifikasi untuk misi tempur. Agustinus Adisutjipto adalah tokoh yang sangat berperan dalam periode ini. Beliau telah merancang dan menguji sendiri pesawat terbang hasil rancangannya pada medan pertempuran udara yang sesungguhnya. Beliau memodifikasi pesawat Cureng ke dalam versi serangan darat.

Setelah masa Agresi Belanda berakhir, kegiatan yang disebutkan di atas kemudian dilanjutkan kembali di lapangan udara Andir (Bandar Udara Husein Sastranegara), Bandung. Pada tahun 1953 kegiatan tersebut dilembagakan menjadi Seksi Percobaan yang memiliki 15 orang anggota. Seksi Percobaan berada di bawah pengawasan Komando Depot Perawatan Teknik Udara, dipimpin oleh Mayor Udara Nurtanio Pringgoadisurjo.

Berdasarkan desain Nurtanio, pada tanggal 1 Agustus 1954 seksi ini berhasil menerbangan prototipe pesawat 'Si Kumbang'. Sebuah pesawat terbang yang keseluruhan konstruksinya sudah dibuat dari bahan logam dengan kapasitas satu orang. Pesawat ini diproduksi sebanyak tiga unit.

Pada 24 April 1957, berdasarkan keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia Nomor 68, Seksi Percobaan itu ditambahkan ke dalam sebuah organisasi yang lebih besar yang disebut Sub Depot Penyelidikan, Percobaan & Pembuatan.

Pada tahun 1958, prototipe pesawat latih "Belalang 89" berhasil diterbangkan. Pesawat ini diproduksi sebanyak 5 unit dan dimanfaatkan melatih calon pilot pada Akademi Angkatan Udara dan Pusat Penerbangan Angkatan Darat. Pada tahun yang sama, pesawat olah raga "Kunang 25" diterbangkan. Tujuan dari pembuatan pesawat ini adalah untuk memotivasi generasi muda di Indonesia agar tertarik dalam bidang pembuatan pesawat.

Untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang industri penerbangan, selama periode 1960 hingga 1964, Nurtanio dan tiga orang Indonesia lainnya dikirim ke Far Eastern Air Transport Incorporated (FEATI) Filipina, salah satu universitas penerbangan pertama di Asia. Setelah menyelesaikan studinya, mereka kembali ke Bandung dan bekerja untuk LAPIP (Lembaga Persiapan Industri Penerbangan).

Upaya membangun industri pesawat terbang


CN-235
Sejalan dengan prestasi yang telah diperoleh dan dalam rangka mengembangkan hasil yang sudah dibuat, berdasarkan Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia No 488 bulan Agustus 1960, didirikanlah Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP). Lembaga ini diresmikan pada tanggal 16 Desember 1961 dan bertugas untuk mempersiapkan pendirian industri penerbangan dengan kemampuan untuk mendukung kegiatan penerbangan nasional di Indonesia.

Berkaitan dengan hal tersebut, pada tahun 1961 LAPIP menandatangani perjanjian kerjasama dengan CEKOP, industri pesawat terbang Polandia, untuk membangun industri pesawat terbang di Indonesia. Kontrak ini meliputi pembangunan fasilitas manufaktur pesawat terbang, pelatihan SDM. Selanjutnya LAPIP berhasil memproduksi pesawat di bawah lisensi yang bernama PZL-104 Wilga yang kemudian dikenal sebagai Gelatik. Pesawat Gelatik diproduksi hingga 44 unit ini digunakan untuk mendukung kegiatan pertanian, transportasi ringan dan aero-club.

Melalui Keputusan Presiden, KOPELAPIP (Komando pelaksana Industri Pesawat Terbang) atau Eksekutif Komando Persiapan Industri Penerbangan dan PN. Industri Pesawat Terbang Berdikari didirikan pada tahun 1965. Tapi sayang sekali, pada bulan Maret 1966 Nurtanio meninggal dunia saat pengujian pesawat terbang. Untuk menghargai kontribusinya yang berharga terhadap pengembangan penerbangan di tanah air, KOPELAPIP dan PN. Industri Pesawat Terbang Berdikari kemudian digabungkan menjadi LIPNUR (Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio). Dalam pengembangan selanjutnya LIPNUR menghasilkan pesawat latih dasar yang disebut LT-200. Dan lembaga ini difungsikan untuk purna jual-jasa, pemeliharaan, serta perbaikan & overhaul pesawat terbang.

Pada tahun 1962, berdasarkan Keputusan Presiden, didirikanlah Teknik Penerbangan ITB yang merupakan bagian dari Departemen Mesin. Oetarjo Diran dan Liem Keng Kie adalah perintis dari bagian penerbangan ini. Kedua tokoh ini termasuk dalam Overseas Student Scholarship Program. Pada wal 1958, melalui program ini, sejumlah mahasiswa Indonesia dikirim ke luar negeri (Eropa dan Amerika Serikat). Sementara itu beberapa usaha lain dalam merintis pendirian industri pesawat terbang juga telah dilakukan oleh seorang pemuda Indonesia, BJ Habibie, dari tahun 1964 hingga 1970-an.

Industri Penerbangan Indonesia

Lima faktor utama yang memimpin ke arah pendirian IPTN adalah:

  1. Ada beberapa orang Indonesia yang telah lama bermimpi untuk membangun pesawat terbang dan mendirikan sebuah industri pesawat terbang di Indonesia
  2. Beberapa orang Indonesia yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membangun pesawat dan industri pesawat terbang
  3. Beberapa orang Indonesia yang di samping menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan mereka juga berdedikasi tinggi untuk memanfaatkan keahlian mereka untuk pendirian industri pesawat terbang
  4. Beberapa orang Indonesia yang ahli di bidang pemasaran dan penjualan pesawat baik untuk lingkup nasional dan internasional
  5. Kemauan politik dari Pemerintah
Integrasi menyelaraskan faktor tersebut di atas telah melahirkan industri pesawat terbang IPTN dengan fasilitas yang memadai. Itu semua diawali oleh seorang Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) yang lahir di Pare-pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau lulusan Aachen Technical High Learning, Aircraft Construction Department, dan kemudian bekerja di MBB (Masserschmitt Bolkow Blohm), industri pesawat terbang di Jerman sejak tahun 1965.

Ketika BJ Habibie akan mendapatkan gelar doktornya pada tahun 1964, beliau memiliki keinginan yang kuat untuk kembali ke tanah air dan berpartisipasi dalam program pembangunan bidang industri penerbangan di Indonesia. Tapi pengelola KOPELAPIP menyarankan agar beliau melanjutkan studinya sambil menunggu kemungkinan membangun industri pesawat terbang. Selanjutnya pada tahun 1966 saat Adam Malik menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia dan berkunjung ke Jerman, beliau meminta Habibie untuk menyumbangkan pikirannya pada realisasi industri penerbangan di Indonesia.

Menyadari bahwa upaya mendirikan sebuah industri pesawat terbang tidak akan mungkin dilakukan olehnya sendiri, Habibie memutuskan untuk mulai merintis untuk mempersiapkan tenaga terampil yang tinggi pada waktu yang ditentukan bisa setiap saat digunakan oleh industri pesawat terbang masa depan di Indonesia. Habibie segera membentuk tim sukarela. Dan pada awal 1970 tim ini dikirim ke Jerman untuk mulai bekerja dan belajar ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang penerbangan di HFB / MBB, di mana Habibie bekerja, untuk melaksanakan perencanaan awal mereka.

Pada periode yang sama, kegiatan serupa juga dipelopori oleh Pertamina dalam kapasitasnya sebagai agen pembangunan Indonesia. Dengan kapasitasnya Pertamina berhasil mendirikan Krakatau Steel Industri. Ibnu Sutowo menyumbangkan pemikirannya bahwa proses transfer teknologi dari negara maju harus dilakukan dengan konsep yang jelas dan berorientasi nasional.


N-219
Pada awal Desember 1973, Ibnu Sutowo bertemu dengan Habibie di Dusseldorf, Jerman, di mana ia memberikan penjelasan kepada Habibie tentang rencana pendirian industri pesawat terbang di Indonesia. Hasil dari pertemuan tersebut adalah penunjukan Habibie sebagai Penasihat Utama Pertamina, dan ia diminta untuk segera kembali ke Indonesia.

Pada awal Januari 1974, langkah yang menentukan pendirian industri pesawat terbang telah diambil. Realisasi pertama adalah pembentukan divisi baru yang khusus dalam teknologi canggih dan teknologi penerbangan. Dua bulan setelah pertemuan Dusseldorf, pada 26 Januari 1974, Habibie dipanggil oleh Presiden Soeharto. Pada pertemuan tersebut Habibie diangkat sebagai Penasehat Presiden di bidang teknologi. Ini adalah hari pertama bagi Habibie untuk memulai misi resminya.

Pertemuan-pertemuan ini mengakibatkan kelahiran ATTP (Advanced Technology & Teknologi Penerbangan Pertamina) Divisi yang menjadi tonggak untuk pembentukan BPPT dan bagian dari IPTN. Pada bulan September 1974, ATTP menandatangani perjanjian dasar kerjasama lisensi dengan MBB Jerman dan CASA Spanyol untuk produksi helikopter BO-105 dan pesawat sayap tetap NC-212.

Ketika upaya pendirian telah menunjukkan bentuknya, ada masalah yang dihadapi oleh Pertamina yang berpengaruh terhadap keberadaan ATTP, proyek dan program industri pesawat terbang. Namun menyadari bahwa Divisi ATTP dan proyeknya adalah sebuah kendaraan untuk mempersiapkan Indonesia untuk 'lepas landas' pada Pelita VI, Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan pendirian industri pesawat terbang dengan segala konsekuensinya.

Berdasarkan hal ini, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.12 tanggal 5 April 1976, penyusunan industri pesawat terbang dibuat. Melalui peraturan ini semua penyediaan aset, fasilitas dan potensi adalah akumulasi dari aset Divisi ATTP milik Pertamina yang telah disiapkan untuk pendirian industri pesawat terbang dengan aset LIPNUR, Angkatan Udara Indonesia, sebagai modal dasar bagi industri pesawat terbang. Modal dasar ini diharapkan untuk mendukung pertumbuhan industri pesawat terbang yang mampu menjawab semua tantangan.

Pada tanggal 26 April 1976, berdasarkan Akte Notaris No 15 di Jakarta, PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio secara resmi didirikan dengan Dr BJ. Habibie sebagai Direktur Utama. Ketika sarana fisik industri ini selesai, pada Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan industri pesawat terbang ini. Pada tanggal 11 Oktober 1985, PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio berganti nama menjadi PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara atau IPTN.

Pada tahap ini cakrawala baru pertumbuhan industri pesawat terbang modern dan lengkap di Indonesia baru saja dimulai. Dan dalam periode ini juga semua aspek infrastruktur, fasilitas, sumber daya manusia, hukum dan peraturan, yang berkaitan dan mendukung keberadaan industri pesawat terbang tersebut menjadi terorganisir. Pada periode 1960-an dan 1970-an hal ini belum dilaksanakan. Selain itu, industri mengembangkan teknologi yang progresif dan konsep transformasi industri yang nyata untuk memberikan hasil optimal dalam upaya menguasai teknologi penerbangan dalam waktu yang relatif singkat, 20 tahun.

IPTN memiliki pandangan bahwa transfer teknologi harus dilaksanakan secara terpadu dan lengkap dan mencakup perangkat keras, perangkat lunak serta perangkat otak dimana manusia adalah inti. Manusia yang memiliki kemampuan dan kemauan keras dalam bidang ilmu pengetahuan, teori dan keahlian serta mengimplementasikannya dalam kerja keras. Nurtanio telah menerapkan filosofi transfer teknologi yang disebut "Begin at the End and End at the Beginning". Ini adalah filosofi untuk menyerap teknologi maju secara progresif dan bertahap dalam suatu proses integral dan didasarkan pada kebutuhan obyektif Indonesia. Melalui filosofi ini kemudian dikuasai secara menyeluruh, bukan hanya secara material tetapi juga kemampuan dan keahlian. Filosofi ini juga beradaptasi dengan setiap perkembangan dan kemajuan yang dicapai oleh negara-negara lain.

Filosofi ini mengajarkan bahwa di dalam bangunan pesawat tidak selalu dimulai dari komponen, tetapi langsung mempelajari akhir suatu proses (pesawat yang sudah dibangun), kemudian kebalikannya melalui tahapan manufaktur komponen. Tahapan alih teknologi dibagi menjadi:

* Tahap pemanfaatan teknologi yang ada / Lisensi Program
* Tahap Integrasi Teknologi
* Tahap Pengembangan Teknologi
* Tahap Penelitian Dasar

Sasaran dari fase pertama adalah penguasaan kemampuan manufaktur, dan pada saat yang sama menentukan jenis pesawat yang memenuhi kebutuhan dalam negeri, hasil penjualan digunakan untuk mendukung kemampuan bisnis perusahaan. Ini dikenal sebagai metode produksi yang progresif. Tahap kedua bertujuan untuk menguasai desain serta kemampuan manufaktur. Tahap ketiga adalah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan desain. Dan fase keempat adalah bertujuan untuk menguasai ilmu-ilmu dasar dalam rangka mendukung pengembangan produk baru yang lebih baik.

Paradigma baru, nama baru

Selama 24 tahun terakhir berdirinya, IPTN telah mampu dan berhasil melakukan transfer teknologi penerbangan canggih dan terbaru, kebanyakan dari belahan bumi Barat, untuk Indonesia. IPTN telah berpengalaman dalam desain, pengembangan, dan manufaktur pesawat kecil untuk komuter regional menengah.
Dalam menghadapi sistem pasar global yang baru, Nurtanio merumuskan kembali dirinya untuk 'Nurtanio 2000' yang menekankan pada penerapan baru, berorientasi bisnis, strategi untuk memenuhi situasi saat ini dengan struktur baru. Program restrukturisasi meliputi reorientasi bisnis, Perampingan dan menyusun sumber daya manusia dengan beban kerja yang tersedia, dan berdasarkan kapitalisasi pasar yang lebih terfokus dan misi bisnis terkonsentrasi.
PT. Nurtanio kini menjual kemampuan di bidang teknik, dengan menawarkan jasa desain untuk menguji aktivitas, manufaktur, pesawat terbang dan komponen non-pesawat, dan layanan purna jual.
Seiring dengan perkembangan berikutnya, nama IPTN telah diubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia yang diresmikan pada tanggal 24 Agustus 2000 di Bandung oleh Alm. KH. Abdurrahman Wahid yang pada waktu itu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.